Nekat Minum Racun Rumput, Remaja Usai Lamaran Semaput
BerandABengkulu.com, BENGKULU UTARA – Kamis malam (14/3) sekitar pukul 21.30 WIB, RSUD Arga Makmur mendadak dipenuhi oleh masyarakat. Pasalnya, salah satu remaja pria berumur 18 tahun nekat minum racun rumput merk Primtok. Diketahui, pria tersebut bernama Bayu warga desa Lubuk Banyau Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Akibat dari ulahnya tersebut, ia semaput dan dilarikan ke RSUD M Yunus Bengkulu.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui apa penyebab dari korban meminum racun rumput, yang diketahui dapat membunuh, apapun yang disentuhnya, tidak terkecuali menghancurkan seisi organ dalam tubuh manusia. Namun berdasarkan keterangan salah satu keluarga korban, yang ditemui awak media mengatakan. Kejadian ini merupakan kali kedua, korban diduga mencoba mengakhiri hidupnya. Yang mana pertama kali kejadian, yang dilakukan korban yakni menembaki dirinya sendiri, namun berhasil diselamatkan keluarganya.
“Ini kejadian kali kedua, yang diketahui oleh keluarga pada pukul 17.00 WIB sore tadi. Hanya saja, kejadian yang pertama keluarga berhasil menyelamatkannya. Namun entah apa yang menjadi pemicunya, kali ini korban mencoba meminum racun rumput,” ujarnya.
Selain itu, ketidaktahuan keluarga juga hingga saat ini masih menjadi misteri akan penyebab korban meminum racun rumput tersebut. Padahal, baru selang dua malam, korban melaksanakan ritual lamaran, terhadap gadis pujaannya.
“Kami sendiri tidak tahu penyebabnya, apakah dia marah atau tersinggung, sehingga ia nekat minum racun rumput tersebut,” tutup keluarga korban mengakhir perbincangan dengan awak media.
Pantauan dilapangan, korban terpaksa di larikan ke RSUD M Yunus, lantaran pihak RSUD Arga Makmur tidak sanggup untuk memberikan tindakan medis lebih jauh. Mengingat, racun rumput yang dikonsumsi korban sudah menjalar ke seluruh tubuh.
Kapolres Bengkulu Utara AKBP Ariefaldi Warganegara, S.Ik melalui Kasat Reskrim AKP Jufri, S.Ik ketika dikonfirmasi, tengah melakukan pengecekan atas kejadian tersebut. Hingga saat ini, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan apapun, lantaran masih di monitor personil.
Laporan : Dikkie
Editor : Redaksi