Mobil Dinas BPN Kabupaten Lebong Lakalantas Di Simpang Gunung Selan

BerandABengkulu.com, BENGKULU UTARA – Setelah anggota Polres Lebong yang mengendarai Toyota Innova alami kecelakaan di wilayah jalan lintas Lebong-Bengkulu, kali ini kembali terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan dinas milik Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lebong, jenis Toyota Rush dengan Nopol BD 1373 HY yang terjadi di simpang Gunung Selan Kecamatan Arga Makmur Bengkulu Utara. Diduga kejadian ini human error, kedua pengendara baik pengendara sepeda motor siswa SMKN 2 Bengkulu Utara berinisial Ri (16) yang berboncengan dengan DW (16) warga desa Kertapati Kecamatan Air Besi Bengkulu Utara.

Berdasarkan keterangan Li, awal mula kejadian dirinya yang sepulang sekolah mengarah ke Lais, tiba-tiba di persimpangan desa Gunung Selan Kecamatan Arga Makmur Bengkulu Utara, datang kendaraan roda empat berwarna putih dengan plat merah dari arah Bengkulu menuju Kabupaten Lebong. Ketika itu, ia tidak begitu mengingat seperti apa kejadiannya, karena kejadiannya tiba-tiba dan dirinya panik dan langsung menabrak kendaraan tersebut.

“Saya tidak begitu ingat om, tapi saya yang mau pulang sekolah langsung bertabrakan dengan mobil dinas itu,” ujar Li.

Sejauh ini informasi pengemudi dari kendaraan dinas milik Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lebong tersebut, bernama Muhammad Yusuf (27) warga Bengkulu, dimana didalam kendaraan dinas itu didapati Kepala BPN Lebong Kristian Edi Waluyo, dan satu orang lainnya mengenakan seragam BPN Lebong. Dilihat dari kerusakan yang terjadi, terlihat bodi mobil bagian depan sebelah kanan alami ringsek, yang menghancurkan lampu mobil.

Kapolres Bengkulu Utara AKBP AKBP Anton Setyo Hartanto, S.IK,MH melalui Kasat Lantas AKP. Kadek Suantoro membenarkan kejadian lakalantas tersebut, namun pihaknya tidak memproses terlalu jauh mengingat keduanya sepakat berdamai.

“Piket unit laka sudah mendatangi TKP dan berkoordinasi dengan kedua belah pihak, termasuk orang tua pengendara motor. Bahwa, kedua belah pihak tidak mau ditangani pihak Kepolisian, karena hanya kerugian materil dan perbaikan kendaraan ditanggung oleh masing-masing pemilik. Kedua belah pihak, beserta ranmor yang terlibat dibawa ke Unit Laka Lantas Polres B/U, untuk melakukan kesepakatan perdamaian dan membuat surat pernyataan tidak mau ditangani pihak Kepolisian dan tidak terbit Laporan Polisi,” jelas Kasat.

Jhon yang ditemui awak media di lokasi TKP, mengaku tidak begitu mengetahui kejadian tersebut. Ia hanya mendengar suara hantaman keras, yang juga sempat membuat warga sekitar berhamburan keluar. Ketika keluar, hanya terlihat kendaraan dinas tersebut yang sudha mengalami ringsek ringan. Sementara, Jhon tidka mengetahui siapa pengemudi dari kendaraan tersebut.

“Saya tinggal dekat sini, saya tidak begitu mengetahui seperti apa kejadiannya, hanya saja kami mendengar suara hantaman keras. Sejauh ini, tidak lama berselang mobil dinas itu pergi,” singkatnya.

Menariknya, kejadian ini tidak termonitor oleh Kades. Hal ini terungkap, ketika awak media mencoba mengkonfirmasi Kepala Desa Gunung Selan Mufti, ketika dikonfirmasi terkait kejadian itu tidak mengetahui sama sekali. Pihaknya tidak menerima laporan dari masyarakat.

“Saya tidak tahu dek, nggak ada laporan dari masyarakat,” ujarnya.

Laporan : Aris
Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *