Polda Resmi Gelar Jumpa Pers OTT Pungli ASN Benteng

BerandABengkulu.com, BENGKULU TENGAH – Polda Bengkulu resmi gelar jumpa pers, atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan pada Rabu Sore (7/11) sekitar pukul 16.00 WIB dengan melibatkan 9 orang ASN dilingkungan Pemkab Bengkulu Tengah. Menariknya, dari 1 orang tersebut merupakan bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten Benteng berinisial Fg dengan nilai Barang Bukti (BB) uang tunai senilai Rp. 117 Juta.

Data terhimpun, OTT yang dilakukan oleh Kasubdit dan Kanit Tipidkor Dirreskrimsus Polda Bengkulu ini, mengamankan 9 orang tersangka diantaranya Ln, Ml, Yw, Sb, Ma, Sy, Sr, Ls dan Fg, dimana OTT ini terjadi tepat dibelakang kantor Bupati Benteng yakni di Gudang Farmasi desa Ujung Karang Kecamatan Karang Tinggi. OTT  ini, adanya pemotongan sebesar 10 persen dana Gabungan Usaha (GU) RSUD Benteng dan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk Puskesmas di Kabupaten Benteng.

Kapolda Bengkulu melalui Kasubdit Tipidkor Polda Bengkulu AKBP Adi Arisansi, S.Ik didampingi Kasubdit Penmas Bidang Humas Polda Bengkulu diruangan bidang humas Polda Bengkulu, dalam jumpa persnya mengungkapkan. OTT ini berhasil dilakukan setelah adanya informasi dari masyarakat, yang mana tim langsung terjun ke TKP.

“OTT ini berhasil dilakukan setelah adanya hasil penyelidikan observasi yang cukup mencurigakan di TKP, yang mana adanya peningkatan kegiatan di lokasi gudang farmasi. Pada saat itu, banyaknya kendaraan yang terparkir di TKP, salah satunya kendaraan milik Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah dan kendaraan Puskesmas,” ujarnya.

Kegiatan di TKP tersebut dijelaskan Adi, ternyata kegiatan pencairan dana yang dikelola oleh Dinas Kesehatan sebesar Rp. 3.25 Milyar, yang cukup mencurigakan lantaran pendistribusiannya kepada seluruh penanggungjawab program kegiatan di lokasi tersebut. Dari hasil pemeriksaan, dan keterangan dari bendaharan Dinkes kepada pihak penyidik, sebagian dana merupakan hasil pemotongan 10 persen dari beberapa program kegiatan yang dikelola oleh Dinas Kesehatan.

“Kasus ini masih akan dikembangkan, dan tidak menutup kemungkinan akan adanya tersangka baru. Sejauh ini, pihaknya masih akan mendalami lebih jauh atas penyelidikan kasus tersebut,” pungkasnya.

Laporan : Redaksi