Retribusi Los dan Kios Pasar Purwodadi Arga Makmur Masuk PAD, Retribusi Los Terminal Kemana Ya?
BerandABengkulu.com, BENGKULU UTARA – Dinas Perdagangan Kabupaten Bengkulu Utara (BU) memastikan semua retribusi los dan kios di pasar Purwodadi Arga Makmur masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun untuk los-los yang disewakan di kawasan terminal Arga Makmur, Zulkarnaen, SH, MH selaku Kepala Dinas Perdagangan BU dikonfirmasi awak media menegaskan bukan wewenangnya, dan ia memastikan tidak tahu seperti apa retribusi tersebut.
“Semua retribusi yang menjadi wewenang kita sudah pasti ke PAD, kalau soal los yang ada diterminal. Konfirmasi ke OPD terkait aja,” ujar Zul.
Zul pun mengelak ketika awak media mengutarakan soal fungsi terminal, yang mana diketahui terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi, yang mempunyai fungsi utama sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum, untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ke tujuan akhir suatu perjalanan, juga sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian sistem arus angkutan penumpang dan barang. Saat ini, justru dipenuhi dengan los-los kecil yang terbuat dari papan dan kayu tanpa mengindahkan fungsi utama terminal, nah hal ini ketika ditanyakan kepadanya Zul enggan untuk berkomentar.
“Sebenarnya iya, kalau ada penyewaan los biasanya menjadi wewenang Dinas Perdagangan. Namun untuk yang satu ini, kan bukan dikawasan pasar Purwodadi melainkan di terminal dan itu merupakan kewenangan Dinas Perhubungan, bukan kita,” bebernya.
Soal PAD retribusi Zul pun mengaku tidak begitu hafal dengan tarif yang telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati tersebut, namun yang pasti untuk tarif kios mulai dari Rp.7 hingga Rp. 9 Juta untuk setahun penyewaan. Sementara los disewakan mulai dari Rp. 1 Juta hingga Rp. 3 Juta.
” Saya tidak begitu hafal dengan tarif retribusinya, kalau mau lebih jelas tanyakan langsung ke PPTK. Namun seingat saya berkisar segitu,” demikian Zul.
Laporan : Redaksi
Pingback: Parkir Pasar Purwodadi Semrawut, Warga Keluhkan Kemacetan