Ada Apa ini?, Sekolahkan Anak Diwajibkan Bawa Mebelair Sendiri

BerandABengkulu.com, BENGKULU UTARA – Menarik, informasinya ada salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) mewajibkan wali murid membawa mebelair sendiri, jika ingin anaknya bersekolah disekolah tersebut. Ironis sekali, lalu dimana dana pendidikan yang disisihkan oleh Pemerintah untuk siswa wajib belajar 9 tahun?.

Data terhimpun, informasi ini didapatkan awak media dari salah satu orang tua wali siswa SD yang baru masuk tahun ajaran 2018 ini. Dimana narasumber yang dimaksud enggan untuk namanya diekspose, menimbang beberapa hal yang akan berdampak pada anaknya bersekolah. Namun informasi adanya wali murid yang di wajibkan membawa mebelair sendiri jika ingin anaknya berskeolah, itu benar dan dirinya pun terpaksa mengikuti apa yang diwajibkan oleh pihak sekolah tersebut.

” Benar pak, ada sekitar tiga puluh murid yang diwajibkan membawa mebelair sendiri,” ujarnya.

Disinggung seperti apa alasan pihak sekolah meminta wali murid tersebut membeli mebelair, ia mengaku pihak sekolah mengatakan mebelair yang lama sudah rusak, sehingga untuk dapat digunakan terhadap siswa baru sudah tidak layak. Sementara dana untuk pembelian mebelair, pihak sekolah katanya mengaku belum ada dana yang teralokasi untuk pembelian membelair disekolah tersebut.

” Katanya sih pak bangku yang lama sudah tidak layak lagi digunakan, sehingga ada beberapa ruang kelas untuk ditempati siswa baru tidak memiliki bangku, sementara dana untuk pembelian bangku sekolah belum ada alokasi dananya. Kami timbul tanda tanya, lalu dimana alikasi dana untuk pendidikan yang disihkan oleh Pemerintah?,” jelas narasumber menirukan kata pihak sekolah atas alasan wali murid diwajibkan membawa mebelair sendiri.

Sayangnya, ketika awak media mencoba mengklarifikasi kebenaran informasi ini, Kepala Sekolah yang dimaksud tengah tidak berada ditempat, dimana saat awak media menyambangi sekolah tersebut hanya bertemu beberapa orang guru, yang ketika disinggung akan mengklarifikasi terkait hal tersebut, semua guru tidak menampik namun tidak juga membenarkan hal tersebut, dan para guru ini tidak mau berkomentar banyak dan menyarankan agar mengkonfirmasi kepada Kepala sekolah.

Laporan : Redaksi