Dua Pejabat Nonjob Dilantik, Isi Kekosongan OPD

BENGKULU UTARA – Rabu (11/4), Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) yang langsung dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten BU, melantik dua orang pejabat yang sempat dicopot dan nonjob pada mutasi Senin (9/4) lalu. Pelantikan dan pengambilan sumpah bertempat bertempat di kantor BKPSDM yang turut hadir dalam pelantikan ini Asisten III, Ramadanus, Kepala Inspektorat, Kabag Umum serta para tamu undangan lainnya.

Menariknya, dalam pelantikan ini masih terkesan janggal. Pasalnya, dari 6 pejabat yang sebelumnya diagendakan dibacakan dalam mutasi sebelumnya, namun hanya tiga yang dilantik lantaran ketiga pejabat lainnya tidak hadir. Kemudian, pelantikan dan pengambilan sumpah kembali terjadi. Namun hanya dua orang yang dilantik, sementara satu orang lainnya tidak diketahui. Lebih ironisnya lagi, pasca mutasi ada satu jabatan yang tanpa disebut dalam pelantikan mutasi sebelumnya, dan juga tidak ada disebutkan dalam pelantikan di kantor BKP-SDM BU, justru jabatan itu saat ini kosong. Lantaran ditinggalkan oleh pejabatnya, yang telah menggelar terlebih dahulu serah terima jabatan (Sertijab) pada Selasa kemarin (10/4). Jabatan tersebut, yakni jabatan Kepala BPKAD BU. Lalu, ada apa dengan jabatan tersebut?, selanjutnya ditempatkan dimana pejabat BPKAD sebelum ini?.

Baca :

http://rubriknews.com/catur-jabatan-eselon-ii-memanas/

Diketahui, Pejabat yang dilantik yakni Drs. Waluyo Midjo yang dilantik untuk jabatan baru sebagai staf ahli bidang umum dan pemerintahan. Lalu Sahat M Situmorang AP. MM yang dilantik pada jabatan baru sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal.

Usai pelantikan, Sekda BU mengungkapkan. Semestinya kedua pejabat ini dilantik bersamaan dengan pelantikan tiga pejabat beberapa hari lalu. Namun karena keduanya tidak bisa hadir, maka pelantikan baru bisa dilakukan sekarang.

” Mutasi dan rotasi dalam pemerintahan hal biasa dilakukan demi kemajuan suatu daerah. Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) harus siap ditugaskan dan ditempatkan di mana saja, karena status ASN sebagai abdi negara,” ungkap Haryadi.

Seperti diketahui, Drs. H. Kisro Zanito, MM seresmi melepaskan jabatannya sebagai kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) BU. Penyerahan jabatan kepada Sekretaris BPKAD, Suwanto sekaligus perpisahan berlangsung Selasa (10/4) pukul 9.45 WIB yang berlangsung di di ruang tunggu BPKAD

Dalam sambutannya pria jebolan STPDN ini mengungkapkan beberapa hal terkait dengan kelengserannya dari posisi kepala BPKAD. Pergeseran jabatan dalam dunia birokrasi merupakan hal yang biasa. Namun, terkait dengan alasan pergeseran ini, ia tidak ingin mengambil kesimpulan ataupun berpandangan apapun. Namun yang pasti, baginya pergeseran ini merupakan hak prerogatif seorang Kepala Daerah.

Dalam pesan terakhirnya untuk stafnya dan rekan-rekan awak media yang sengaja diundang pada hari itu, pria yang biasa disapa Ito ini mengakui bahwa dirinya snagat banyak kekurangan dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai ASN. Meski demikian, ia mengaku sudah berusaha menunjukkan memiliki loyalitas kepada pemimpin.

“Saya merasa sangat bangga menjadi ASN. Saya sudah berkarir sejak diangkat menjadi ASN selepas sekolah di STPDN tahun 1995 dengan pangkat IIB, hingga sampai dengan tahun 2018 dengan pangkat IVC, itu artinya sudah 18 tahun saya menjadi bagian dari abdi negara. Dalam sertijab ini, saya dengan sangat hormat kepada rekan-rekan baik staf BPKAD maupun rekan-rekan wartawan dan LSM, jika mungkin ada silapan dan kekurangan, maka dari itu atas nama pribadi dan keluarga saya mohon maaf. Saya berharap, semoga dengan diserahkanya jabatan kepada pejabat yang baru, dapat memberikan warna baru kepada kemajuan daerah ini,” demikian Kisro.

Laporan : Effendi

 

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *