Ledeng Mati, Pelanggan Minta Kepala PDAM Mundur

BerandaBengkulu.com, BENGKULU UTARA – Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ratu Samban Arga Makmur, semakin hari semakin mengecewakan. Bagaimana tidak, selain tagihan PDAM yang sudah mencekik leher, dengan tarif yang luar biasa mengalami kenaikan hingga 215 persen, namun justru ledeng lebih sering mati ketimbang hidup dengan air bersih. Kekecewaan ini diungkapkan oleh salah satu warga desa Rama Agung Kecamatan Arga Makmur, Kang Andi kepada awak media.

” Ganti ajo Direktur Utama (Dirut) PDAM Arma ni, kalau idak becus. Mati manjang air ni, bayaran besar terus,” celetuknya di media sosial.

Warga lainnya pun ikut mengomentari pelayanan PDAM belakangan ini, dimana sejak dua hari belakangan suplai air dari PDAM kembali terganggu. Hal ini dialami masyarakat di beberapa daerah padat penduduk seperti Jalan Husni Tamrin, jalan Ade Irma, Karang Anyar II serta Perumnas BTN.

” Kita kesal aja, repot jadinya ledeng mati terus. Beberapa waktu lalu sudah mati sampai lebih dari 2 hari, kemarin mati lagi tanpa ada pemberitahuan. Kalau rekening PDAM kita telat sedikit saja cepat didatangi, sementara kalo mati seperti ini lama perbaikannya,” ketus Oji, warga karang anyar II, Senin (29/1).

Menanggapi hal ini, sangat disayangkan Direktur PDAM TRS ketika ingin dikonfirmasi sedang tidak berada di tempat. Tidak hanya itu, pejabat yang berkompeten menjelaskan permasalahan ini pun, ketika disambangi di kantor PDAM pun tidak berada di tempat. Ketika dilakukan penelusuran, ternyata terganggunya suplai air ini, akibat pecahnya pipa yang berada di kawasan Gunung Alam, diwilayah bundaran Arga Makmur. Salah seorang petugas PDAM ketika dimintai komentar terkait hal ini, menjelaskan. Pecahnya pipa PDAM ini, dijelaskannya lantaran pecahnya pipa dalam tanah di daerah itu, akibat terkena pengerukan excavator. Hingga kemarin siang, petugas masih melakukan upaya perbaikan sekaligus mengganti pipa yang pecah sepanjang hampir 5 meter.

” Kami harap dihimbau kepada masyarakat, yang mengalami kekeringan untuk tetap bersabar menunggu sampai perbaikan selesai, pihaknya akan tetap bekerja maksimal hingga air dapat tersalurkan speerti biasanya,” ungkap petugas yang namanya enggan disebutkan.

 

Laporan : Effendi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *